PortalBeritaMerdeka.live adalah portal berita harian yang menyediakan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk politik, kriminal, otomotif, olahraga, dan gaya hidup

Cara Berhenti Jadi People Pleaser

Sering kali, keinginan untuk menyenangkan orang lain membuat seseorang lupa pada dirinya sendiri. Niat awalnya mungkin sekadar ingin membantu, menjaga hubungan baik, atau menghindari konflik. Tapi kalau terus dibiarkan, kebiasaan ini bisa membuat lelah secara emosional. Setiap kali ada ajakan atau permintaan tambahan, rasanya sulit untuk menolak. Padahal, hati sebenarnya sedang tidak siap atau ingin menolak. Namun, rasa bersalah dan takut dianggap tidak peduli sering kali membuat seseorang tetap mengiyakan, walau harus mengorbankan kenyamanan diri sendiri. Kalau kondisi ini terasa akrab bagi Anda, tenang saja banyak orang pernah mengalaminya. Kabar baiknya, kebiasaan ini bisa diubah. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba untuk perlahan-lahan berhenti jadi people pleaser, tanpa merasa bersalah atau membuat hubungan jadi renggang.

Penting untuk tahu batasan diri. Pikirkan hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan, lalu sampaikan dengan jelas ke orang lain. Misalnya, jika sedang sibuk, tidak perlu memaksakan diri untuk membantu. Katakan saja dengan sopan, “maaf, saya belum bisa bantu sekarang”. Tidak perlu langsung berubah total. Mulailah dari hal-hal sederhana, seperti menolak permintaan kecil, menyampaikan pendapat, atau meminta bantuan saat butuh. Semakin sering melatih diri, lama-lama akan terbiasa dan lebih percaya diri untuk berkata “tidak” saat memang tidak sanggup. Luangkan waktu untuk berpikir tentang mana yang penting dan mana yang bisa ditunda. Menyenangkan orang lain memang baik, tapi bukan berarti harus mengorbankan hal-hal yang jadi prioritas pribadi. Menghargai waktu dan energi diri sendiri adalah hal yang penting.

Kalau mulai merasa bersalah saat ingin menolak, coba tenangkan diri dengan kalimat positif. Ingatkan diri bahwa beristirahat bukan kesalahan, dan tidak harus selalu ada untuk semua orang setiap saat. Kita juga butuh ruang untuk diri sendiri. Kalau ada yang minta bantuan atau ajakan, tidak harus langsung jawab. Katakan, “boleh saya pikir-pikir dulu?” atau “saya cek jadwal dulu, ya”. Memberi waktu sejenak bisa bantu menilai situasinya dengan lebih jernih dan mencegah keputusan yang terburu-buru. Coba perhatikan, apakah ada orang-orang yang hanya datang saat butuh bantuan tapi jarang memberi dukungan balik? Kalau iya, mungkin sudah waktunya untuk lebih tegas. Tolak tanpa perlu banyak alasan, sampaikan secara sopan tanpa perlu alasan panjang.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, Anda dapat mulai melatih diri untuk berhenti menjadi “people pleaser” tanpa harus merasa bersalah atau membuat hubungan menjadi renggang. Hal ini akan membantu Anda untuk menjaga diri dan kesehatan mental Anda tanpa harus mengorbankan diri sendiri demi menyenangkan orang lain. Bagikan pengalaman Anda tentang bagaimana cara Anda menentukan batasan dan mengatakan “tidak” dengan sopan agar orang lain juga dapat terinspirasi untuk melakukan hal yang sama.

Source link