Jembatan Suramadu telah menjadi salah satu ikon infrastruktur Indonesia yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura. Kehadirannya bukan hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga sebagai simbol kemajuan dan konektivitas antarpulau yang sebelumnya terpisah oleh lautan luas. Dengan panjang lebih dari lima kilometer, jembatan ini tidak hanya mencuri perhatian karena ukurannya yang mengesankan, tetapi juga karena peran strategisnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Tidak heran jika Jembatan Suramadu dianggap sebagai salah satu pijakan utama dalam mendorong kemajuan wilayah timur Indonesia.
Sejarah gagasan dan perencanaan pembangunan jembatan ini tidaklah singkat. Jembatan Suramadu, yang menghubungkan Kota Surabaya di Pulau Jawa dengan Kabupaten Bangkalan di Pulau Madura, merupakan jembatan terpanjang di Indonesia dengan panjang mencapai 5.438 meter. Pembangunan jembatan ini dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan ekonomi di Pulau Madura yang sebelumnya tertinggal dari kawasan lain di Provinsi Jawa Timur. Ide pembangunan Jembatan Suramadu sendiri pertama kali dicetuskan oleh Prof. Dr. Sedyatmo pada tahun 1960-an. Setelah perjuangan panjang, akhirnya jembatan ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009.
Struktur Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian utama: jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Dengan dua jalur kendaraan di setiap arahnya, dilengkapi dengan jalur darurat dan jalur khusus untuk sepeda motor. Jembatan ini awalnya berfungsi sebagai jalan tol dengan tarif tertentu, namun pada tahun 2018, pemerintah memutuskan untuk menggratiskan tarif tol guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Pulau Madura. Sejak dioperasikan, Jembatan Suramadu memberikan dampak besar terhadap mobilitas dan perekonomian antara Surabaya dan Madura. Dengan sejarahnya yang panjang dan peran strategisnya, Jembatan Suramadu tidak hanya menjadi ikon arsitektur, tetapi juga simbol kemajuan infrastruktur Indonesia dalam menghubungkan berbagai wilayah demi pemerataan pembangunan.