Di era modern saat ini, perencanaan keluarga menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan berkeluarga. Dengan berbagai pilihan kontrasepsi yang tersedia, muncul pertanyaan apakah lebih baik menggunakan kontrasepsi untuk wanita atau pria. Menurut data BPS tahun 2024, penggunaan kontrasepsi oleh wanita di Indonesia masih lebih dominan daripada oleh pria. Angka ini terus meningkat setiap tahunnya, seperti yang diprediksi oleh PBB pada tahun 2022 dan tahun 2030.
Berbagai jenis kontrasepsi untuk wanita ditinjau, mulai dari pil KB hingga sterilisasi wanita. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti efektivitas, efek samping, dan cara penggunaan yang berbeda. Di sisi lain, kontrasepsi untuk pria seperti kondom dan vasektomi juga menjadi pilihan yang efektif dengan tingkat efektivitas yang tinggi.
Ketidakseimbangan gender dalam penggunaan kontrasepsi menjadi perhatian karena wanita sering kali memikul tanggung jawab besar dalam perencanaan keluarga. Partisipasi pria dalam penggunaan kontrasepsi sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan reproduksi pasangan. Meskipun terdapat stigma sosial dan kurangnya edukasi, penting bagi pasangan untuk berdiskusi secara terbuka sebelum memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan.
Kesadaran dan kontribusi dari kedua gender dalam program keluarga berencana sangat penting agar tercapai keseimbangan tanggung jawab. Dengan demikian, pengambilan keputusan terkait kontrasepsi akan lebih bijaksana dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasangan.
