Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mendirikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebagai langkah strategis untuk mengakhiri paradoks di Indonesia. Dalam upaya untuk mempercepat pembangunan negara, pemerintah berharap BPI Danantara dapat menjadi instrumen penting dalam mencapai kemakmuran bagi rakyat Indonesia. Dalam sebuah pernyataan, Kepala Kantor Komunikasi Presiden (KPC), Hasan Nasbi, menegaskan potensi besar Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan sumber daya alam yang melimpah. Menurutnya, pengelolaan sumber daya alam yang optimal akan memastikan kesejahteraan rakyat dan kemajuan ekonomi yang signifikan.
Menanggapi hal ini, Presiden Prabowo Subianto menyambut positif pendirian BPI Danantara sebagai langkah konkret dalam menyelesaikan ketimpangan yang masih terjadi di Indonesia. Dalam bukunya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya mengubah paradigma negara menjadi lebih sejahtera dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat. BPI Danantara diharapkan dapat memainkan peran dalam mengelola sektor industri strategis, dengan fokus pada hilirisasi sumber daya alam guna meningkatkan nilai tambah yang dinikmati oleh rakyat.
Melalui BPI Danantara, pemerintah berencana untuk mendanai berbagai proyek strategis seperti hilirisasi nikel dan kobalt, pengembangan kecerdasan buatan, serta industri pendukung lainnya. Diharapkan langkah-langkah ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dengan mengelola aset senilai Rp 14.000 triliun, BPI Danantara diharapkan dapat mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas 2045 untuk menjadi negara maju dengan kesejahteraan yang merata.
Peluncuran BPI Danantara juga dipandang sebagai hadiah untuk ulang tahun Indonesia yang ke-80, dengan harapan dapat menjadi tonggak penting dalam membangun kekayaan dan kekuatan nasional. Dengan fokus pada hilirisasi dan pengelolaan investasi yang efektif, BPI Danantara diharapkan dapat menjadi motor penggerak pembangunan yang berkelanjutan dan merata di seluruh Indonesia.