Ketika kita membicarakan tentang kendaraan listrik, penting untuk memahami bagaimana loyalitas konsumen dapat berdampak pada strategi pemasaran sebuah merek. Saat ini, industri otomotif sedang mengalami transformasi besar akibat perkembangan elektrifikasi. Seiring dengan terbatasnya opsi mobil listrik yang tersedia, konsumen cenderung lebih terbuka untuk mencoba merek yang baru. Inilah mengapa penaklukan pasar menjadi kunci dalam menarik pelanggan dari pesaing.
Dari laporan S&P Global Mobility, kita bisa melihat bahwa beberapa merek mobil listrik jauh lebih sukses daripada yang lain dalam menarik pembeli baru. Salah satu contohnya adalah Hyundai dan Kia, yang berhasil menjadi pemimpin dalam hal menarik pelanggan baru dengan produk-produk listrik mereka. Hyundai Ioniq 5, misalnya, mampu mencuri perhatian para konsumen dari merek-merek pesaingnya dengan sangat baik.
Hal menarik dari hasil penelitian ini adalah bahwa mobil listrik yang paling sukses dalam meraih penaklukan pasar juga menunjukkan kinerja yang unggul dalam hal jangkauan, pengisian daya, dan spesifikasi lainnya. Sebaliknya, mobil listrik yang kurang berhasil cenderung memiliki kekurangan dalam hal metrik kunci ini.
Toyota, meskipun merupakan salah satu produsen mobil terkemuka, masih memiliki tantangan dalam menarik pelanggan baru dengan mobil listriknya. Toyota bZ4X, yang menduduki peringkat terbawah dalam studi tersebut, menunjukkan bahwa ada ruang untuk perbaikan dalam hal jangkauan, kecepatan pengisian daya, dan harga yang lebih kompetitif.
Dengan demikian, pelajaran yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah bahwa untuk berhasil dalam pasar mobil listrik, sebuah merek harus fokus pada pengembangan produk yang unggul dalam hal kinerja dan keandalan. Dengan cara ini, merek dapat menarik pelanggan baru dan meningkatkan pangsa pasar mereka di era elektrifikasi otomotif yang semakin berkembang.
