berita harian terupdate prabowo subianto humanis, tegas, berani
Berita  

Dampak Tsunami Besar di Jepang Meluas hingga Wilayah Indonesia

Senin, 12 Agustus 2024 – 13:37 WIB

Jakarta, VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa Indonesia perlu waspada terhadap dampak gempa yang berasal dari Megathrust Nankai di lepas pantai timur Pulau Kyushu, Shikoku, dan Kinki, di Jepang Selatan.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin, 11 Agustus 2024, menyatakan bahwa Megathrust Nankai adalah salah satu zona seismic gap (zona sumber gempa potensial tetapi belum terjadi gempa besar dalam puluhan hingga ratusan tahun terakhir) dan saat ini diduga sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan atau stres kerak bumi.

Berdasarkan data sejarah BMKG, gempa Megathrust Nankai telah beberapa kali memicu gempa dahsyat yang destruktif. Misalnya, Gempa Hakuho Nankai – Tsunami (tahun 684), Gempa Ninna Nankai (tahun 887), Gempa Kōwa Nankaido (tahun 1099), Gempa Shōhei Nankaido 8,4 magnitudo – Tsunami (3 Agustus 1361).

Selanjutnya, ada Gempa Keichō Nankaido 7,9 magnitudo – Tsunami (3 Februari 1605), Gempa Hoei 8,7 magnitudo – Tsunami (28 Oktober 1707), Gempa Ansei Nankai 8,4 magnitudo – Tsunami (24 Desember 1854), Gempa Nankaido 8,4 magnitudo – Tsunami (21 Desember 1946).

Daryono menjelaskan bahwa hampir semua gempa dahsyat tersebut memicu tsunami karena sistem Megathrust Nankai potensial sangat aktif. Berdasarkan data sejarah gempa, zona sumber gempa ini memiliki kemampuan untuk memicu gempa dahsyat berkekuatan 8,0 magnitudo hingga lebih dari sekali dalam satu atau dua abad.

Para ilmuwan Jepang percaya bahwa Palung Nankai memiliki beberapa segmen megathrust yang jika seluruhnya tergelincir, dapat menghasilkan gempa berkekuatan hingga 9,1 magnitudo.

Dikhawatirkan para ilmuwan Jepang setelah gempa Miyazaki 7,1 magnitudo (8/8) karena gempa besar tersebut dipicu oleh salah satu segmen di Megathrust Nankai. Palung bawah laut sepanjang 800 kilometer yang berada di zona megathrust ini membentang dari Shizouka di barat Tokyo hingga ujung selatan Pulau Kyushu. Oleh karena itu, gempa 7,1 magnitudo kemarin menjadi pemicu potensial untuk gempa besar berikutnya di Sistem Tunjaman Nankai.

Jika kekhawatiran para ahli Jepang terwujud, maka gempa besar tersebut tidak hanya akan merusak, tetapi juga memicu tsunami. Daryono mengingatkan bahwa tsunami besar di Jepang dapat mencapai wilayah Indonesia.

Namun, ia menegaskan bahwa gempa besar di Megathrust Nankai tidak akan berpengaruh pada sistem lempeng tektonik di Indonesia karena jarak yang sangat jauh. Biasanya, dinamika tektonik yang terjadi hanya berskala lokal hingga regional dalam Sistem Tunjaman Nankai.