Sabtu, 15 Juni 2024 – 07:21 WIB
Jakarta – Kualitas udara di Kota Jakarta saat ini tergolong tidak sehat bagi kelompok sensitif. Mereka yang termasuk kelompok sensitif disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, seperti yang diinformasikan melalui laman IQAir yang diperbaharui pada pukul 05.00 WIB.
Menurut IQAir, kualitas udara di Jakarta saat ini mencapai 106 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 40,4 mikrogram per meter kubik atau 8,1 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Rekomendasi kesehatan untuk masyarakat saat ini adalah mengurangi aktivitas di luar ruangan, mengenakan masker bagi kelompok sensitif yang berada di luar, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, dan menyalakan penyaring udara.
Berdasarkan data dari Antara, kualitas udara di Jakarta menempati peringkat keempat terburuk setelah Tangerang Selatan, Banten (167); Bandung, Jawa Barat (138); dan Pagak, Jawa Timur (131). Sebelumnya, kualitas udara di Jakarta selama tiga hari berturut-turut berada pada kondisi tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan rata-rata poin 106. Kualitas udara dianggap tidak sehat bagi kelompok sensitif jika berada dalam rentang angka 101-150.
Partikel PM 2,5 adalah partikel berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron yang terdapat di udara, termasuk debu, asap, dan jelaga. Paparan PM 2,5 dalam jangka panjang dapat dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis, serta penurunan fungsi paru-paru pada anak-anak. (Ant)