berita harian terupdate prabowo subianto humanis, tegas, berani
Berita  

Mengapa AstraZeneca Menarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia?

Mengapa AstraZeneca Menarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia?

Rabu, 8 Mei 2024 – 13:57 WIB

Australia – AstraZeneca secara resmi menarik vaksin COVID-19 di seluruh dunia. Pengumuman ini mengikuti langkah perusahaan farmasi tersebut yang memilih untuk mencabut izin edar vaksinnya di Uni Eropa secara sukarela.

Pada Selasa, 7 Mei 2024, Badan Obat Eropa mengeluarkan pemberitahuan bahwa vaksin tersebut tidak diizinkan lagi untuk digunakan. AstraZeneca menyatakan bahwa keputusan ini diambil karena kini sudah tersedia berbagai vaksin baru yang telah disesuaikan atau lebih cocok untuk varian baru dari virus Corona. Penurunan permintaan vaksin AstraZeneca juga menjadi alasan menghentikan produksi dan pasokan vaksin tersebut.

“Menurut perkiraan independen, lebih dari 6,5 juta nyawa terselamatkan pada tahun pertama penggunaan saja dan lebih dari 3 miliar dosis telah dipasok secara global,” kata perusahaan farmasi tersebut seperti yang dilaporkan oleh The Guardian pada Rabu, 8 Mei 2024.

Perusahaan juga menyatakan akan bekerja sama dengan regulator dan mitra mereka untuk menyelesaikan pandemi COVID-19 dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam penanggulangan pandemi tersebut.

Sementara itu, vaksin AstraZeneca sudah tidak tersedia lagi untuk digunakan di Australia sejak Maret 2023. Penggunaan vaksin ini secara bertahap dihentikan mulai Juni 2021 karena ketersediaan vaksin baru yang lebih mudah didapat.

AstraZeneca mengubah nama vaksin COVID-19 menjadi Vaxzevria pada tahun 2021. Vaksin ini dapat digunakan oleh mereka yang berusia 18 tahun ke atas dan diberikan dalam dua suntikan dengan selang waktu sekitar tiga bulan. Vaksin ini juga telah digunakan sebagai suntikan penguat oleh beberapa negara.

Vaxzevria terdiri dari virus lain dari keluarga adenovirus yang dimodifikasi untuk mengandung gen pembuat protein dari virus penyebab COVID-19, yaitu SARS-CoV-2. Meskipun memiliki risiko efek samping yang jarang namun serius, yaitu trombosis dengan trombositopenia (TTS), vaksin ini secara keseluruhan terbukti aman dan efektif.

Profesor Catherine Bennett, seorang ahli epidemiologi di Deakin University di Australia, menyatakan bahwa vaksin telah memainkan peran penting dalam memerangi pandemi COVID-19 di seluruh dunia, terutama di fase awal ketika ketersediaan vaksin masih terbatas.

Saran terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia mengenai formulasi vaksin COVID-19 menyarankan agar menargetkan garis keturunan virus JN.1 yang menggantikan varian garis keturunan XBB yang sudah ada.