berita harian terupdate prabowo subianto humanis, tegas, berani
Berita  

Pria Ditangkap Setelah Makan di Warteg Jakpus Tanpa Membayar, 1 Temannya Masih Dicari

Pria Ditangkap Setelah Makan di Warteg Jakpus Tanpa Membayar, 1 Temannya Masih Dicari

Minggu, 5 Mei 2024 – 22:48 WIB

Jakarta – Seorang pria yang viral di media sosial karena aksi makan seenaknya dan bayar semaunya di sebuah warteg, di kawasan Jakarta Pusat telah ditangkap polisi. Pria berusia 31 tahun berinisial A tersebut ditangkap oleh jajaran Polsek Metro Tanah Abang.

Kapolsek Metro Tanah Abang, Ajun Komisaris Besar Polisi Aditya Simanggara mengatakan bahwa penangkapan dilakukan pada sore hari sekitar pukul 15.30 WIB. “Tim Opsnal Reskrim Polsek Metro Tanah Abang mengamankan diduga pelaku viral,” kata dia, Minggu, 5 Mei 2024.

Pelaku ditangkap di rumahnya di kawasan Kebon Melati, Tanah Abang. A tidak sendirian saat kejadian, ia bersama temannya R (35). Namun sayangnya, R berhasil kabur dengan motor saat akan ditangkap di daerah Karet Tengsin. Kejadian viral itu terjadi pada Jumat, 3 Mei 2024 lalu.

“(Setelah makan) Pelaku langsung memberikan uang sebesar Rp10.000 dan berkata ‘nanti gw balik lagi’ dan kedua pelaku langsung meninggalkan lokasi,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, warteg merupakan singkatan dari warung tegal, yaitu rumah makan sederhana yang menyajikan masakan khas Jawa dengan harga terjangkau. Warteg biasanya mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, terutama di kota-kota besar.

Warteg menjadi pilihan favorit bagi masyarakat karena menawarkan makanan yang lezat dan murah. Namun, baru-baru ini seorang pria berambut kribo menjadi viral di media sosial setelah aksinya makan seenaknya bayar semaunya di sebuah warteg, di jalan Wahid Hasyim, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat.

Kejadian ini bermula ketika pria kribo ini sering makan di warteg Gugun dan selalu kurang saat membayar. Awalnya, pemilik warteg tidak mempermasalahkan hal tersebut dan menganggapnya sebagai sedekah. Namun, lama kelamaan, pria tersebut semakin nekat. Ia bahkan mulai mengambil nasi sendiri tanpa izin dan semakin berani dalam mengurangi jumlah uang yang harus dibayarkan. “Contohnya dia makan Rp 30 ribu totalnya, namun dia hanya bayar Rp20 ribu,” ungkap Gugun.