berita harian terupdate prabowo subianto humanis, tegas, berani
Berita  

Pasukan Amerika Serikat di Irak dan Suriah Diserang dengan Roket Selama 24 Jam

Selasa, 23 April 2024 – 14:30 WIB

Irak – Pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah mengalami dua serangan roket dan ledakan drone dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Hal ini diumumkan oleh pejabat AS pada hari Senin, 22 April 2024.

Serangan ini merupakan yang pertama kali dilaporkan setelah jeda hampir tiga bulan. Setidaknya satu drone diluncurkan ke pangkalan udara Ain al-Asad yang menampung pasukan AS di provinsi Anbar, Irak barat, kata seorang pejabat AS.

Hal ini menyusul lima roket yang ditembakkan dari utara Irak ke arah pasukan AS di sebuah pangkalan di Rumalyn, timur laut Suriah, pada hari Minggu, 21 April 2024, menurut para pejabat AS dan Irak.

Melansir dari Alarabiya, Selasa, 23 April 2024, tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan signifikan akibat serangan drone tersebut.

Sebelumnya, pada hari Sabtu, 20 April 2024, sebuah ledakan besar di sebuah pangkalan militer di Irak menewaskan seorang anggota pasukan keamanan Irak, yang termasuk kelompok yang didukung Iran.

Serangan roket dan drone yang hampir terjadi setiap hari terhadap pasukan AS dimulai pada pertengahan Oktober dan diklaim dilakukan oleh kelompok bersenjata Muslim Syiah yang didukung Iran, yang dikenal sebagai Perlawanan Islam di Irak.

Serangan tersebut berhenti pada akhir Januari di bawah tekanan dari pihak berwenang Irak dan Iran, menyusul serangan udara balasan mematikan AS di Irak.

Untuk mencapai perdamaian, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani melakukan kunjungan ke Amerika Serikat selama seminggu, di mana ia bertemu dengan Presiden Joe Biden.

Pertemuan tersebut dianggap sebagai upaya membuka halaman baru dalam hubungan AS-Irak meskipun ketegangan regional meningkat.

AS menginvasi Irak pada tahun 2003 dan menggulingkan pemimpin kuat Saddam Hussein. Kemudian AS menarik diri pada tahun 2011 sebelum kembali pada tahun 2014 sebagai pemimpin koalisi militer internasional atas permintaan pemerintah Baghdad untuk membantu melawan pemberontak ISIS.

Saat ini, AS memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak dan 900 di Suriah timur untuk misi memberikan nasihat dan bantuan.