berita harian terupdate prabowo subianto humanis, tegas, berani
Berita  

Mengapa ISIS-K Memilih Rusia Sebagai Target Utama Daripada Negara Barat Lain?

Mengapa ISIS-K Memilih Rusia Sebagai Target Utama Daripada Negara Barat Lain?

Rusia – Kelompok teroris Islamic State atau ISIS telah mengaku bahwa pihaknya bertanggung jawab atas serangan terorisme yang terjadi di kompleks gedung konser populer Crocus City Hall di dekat Moskow pada hari Jumat lalu, setelah para teroris menyerbu tempat tersebut dengan senjata dan alat pembakar.

Baca Juga :

ISIS-K Bertanggungjawab Atas Aksi Terorisme di Rusia, Taliban Buka Suara

Kejadian ini menewaskan, menurut laporan terbaru, sedikitnya 115 orang dan melukai 187 lainnya.

Kelompok teroris, yang secara spesifik adalah ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan singkat yang diterbitkan oleh kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS, Amaq, pada Telegram mereka di hari Jumat, tak sampai 24 jam usai penyerangan, melansir AP News, Senin, 25 Maret 2024.

Baca Juga :

Pengadilan Rusia Unggah Foto dan Video Pelaku Terorisme Moskow, Babak Belur Disiksa

VIVA Militer: Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)

Siapa ISIS-K?

Baca Juga :

Negara Sahabatnya Diserang Teroris, Kim Jong Un: Korea Utara Bersama Rusia

Negara Islam Khorasan (ISIS-K), yang namanya diambil dari istilah lama untuk wilayah yang mencakup sebagian Iran, Turkmenistan, dan Afghanistan, muncul di Afghanistan timur pada akhir tahun 2014 dan dengan cepat mendapatkan reputasi atas kebrutalan ekstremnya. ISIS-K muncul setelah para pemimpinnya memisahkan diri dari al-Qaeda dan Taliban.

Para pejuangnya menyatakan kesetiaan mereka kepada ISIS yang lebih kejam dan ekstremis dan melancarkan serangan di Irak dan Suriah, serta terhadap sasaran-sasaran di Barat.

“ISIS Khorasan adalah salah satu cabang pertama (di Asia Tengah) yang berjanji setia kepada ISIS,” kata Asfandyar Mir, pakar senior di Institut Perdamaian Amerika Serikat, melansir NPR.

Menurut Mir, kelompok tersebut berusaha membedakan dirinya di antara para pejuang jihad dengan mengadopsi pandangan dunia Islam radikal yang lebih militan dan tanpa kompromi dibandingkan para pesaingnya, termasuk al-Qaeda dan Taliban.

ISIS-K memiliki sejarah serangan, termasuk terhadap masjid, di dalam dan di luar Afghanistan.

Pada Agustus 2021, ISIS-K melancarkan serangan mematikan di bandara Kabul di Afghanistan yang menewaskan lebih dari 150 warga sipil Afghanistan dan lebih dari selusin anggota militer AS. Para pemimpin kelompok ini sebagian besar masih berbasis di Afghanistan timur dan Pakistan.

Namun menurut para ahli di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), kelompok tersebut telah berupaya memperluas operasinya di wilayah “Khorasan”, sebuah istilah bersejarah yang mencakup sebagian Asia Tengah, Afghanistan, Iran dan Pakistan.

Namun, Mengapa Baru Menyerang Rusia Sekarang?

Menurut para ahli, serangan besar-besaran terhadap Moskow akan dipandang sebagai pencapaian besar di dunia jihad yang lebih luas, yang berpotensi memungkinkan ISIS-K merekrut lebih banyak pejuang dan dukungan finansial.

“ISIS-K berusaha mengungguli kelompok jihad saingannya,” jelas Asfandyar. “Dengan melakukan serangan yang lebih berani, mereka benar-benar membedakan merek jihad mereka dan menegaskan kepemimpinan mereka sebagai garda depan jihad.”

“Salah satu cara kelompok-kelompok ini berkompetisi adalah untuk menunjukkan bahwa mereka aktif dan menjadi bagian dari perjuangan,” lanjutnya. “Kelompok-kelompok saling bersaing satu sama lain dan akibatnya adalah lebih banyak kekerasan.”

Beberapa ahli mengatakan mereka masih menunggu konfirmasi lebih lanjut bahwa ISIS-K melakukan serangan di luar Moskow, namun mereka sepakat bahwa Rusia telah lama menjadi target utama kelompok tersebut selama beberapa lama.

“Rusia terkadang setara atau menjadi musuh yang lebih besar (bagi ISIS-K) dibandingkan Amerika Serikat,” kata Daniel Byman, peneliti senior di CSIS dan profesor di Universitas Georgetown yang telah lama mempelajari ISIS.

Rusia adalah sekutu pemerintah Suriah dalam perang melawan ISIS dan Moskow telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan Taliban di Afghanistan, sehingga membuat marah para pemimpin ISIS.

Menurut Byman, kebencian terhadap Rusia juga masih kuat di kalangan jihadis yang melawan tentara Rusia di Chechnya pada tahun 2000an. Dia mengatakan waktu serangan mungkin mencerminkan fakta bahwa agen ISIS-K ada di sana.

Pihak Rusia keluarkan potret pelaku ISIS terorisme di Moskow

“Mungkin saja serangan sudah siap Para ahli mengatakan banyak kelompok jihad memfokuskan ambisi mereka pada target tertentu dan menjadi klien negara-negara besar.

Namun ISIS-K sedang berperang atau telah menyatakan permusuhan terhadap Al Qaeda, China, Iran, Pakistan, Rusia, Suriah, Taliban, dan Amerika Serikat.

ISIS-K telah “menunjukkan bahwa mereka dapat mengalahkan negara-negara besar dan bertahan,” kata Byman. “Mereka mendapat dukungan dan kontribusi finansial dari orang-orang kaya di dunia Islam.”dan ini adalah saat yang tepat untuk melakukan serangan,” katanya.

Halaman Selanjutnya

“ISIS Khorasan adalah salah satu cabang pertama (di Asia Tengah) yang berjanji setia kepada ISIS,” kata Asfandyar Mir, pakar senior di Institut Perdamaian Amerika Serikat, melansir NPR.

Exit mobile version