Prabowo Subianto berbicara tentang contoh-contoh pemimpin yang tidak layak sebagai panutan. Ia menekankan bahwa cerita-cerita ini tidak dimaksudkan untuk merendahkan orang lain, tetapi untuk menjadi pembelajaran bagi kita agar tidak melakukan hal-hal yang sama.
Salah satu contoh yang ia kemukakan adalah tentang seorang Komandan satuan di Timor Timur yang memerintahkan agar seluruh tunjangan khusus (Tunsus) para prajurit dikumpulkan dan dititipkan kepada seorang pedagang dengan janji akan mendapat bunga tertentu setiap bulan. Akibatnya, ketika pasukan tersebut hendak pulang, uang Tunsus tersebut dibawa kabur oleh pedagang tersebut, sehingga tabungan para prajurit hilang begitu saja.
Prabowo menegaskan bahwa tindakan tersebut bukan saja merugikan para prajurit secara finansial, tetapi juga menghilangkan wibawa dan kepemimpinan komandan tersebut di mata bawahannya. Kesempatan untuk mendapatkan rasa hormat dari anak buahnya pun hilang begitu saja.
Dari contoh tersebut, Prabowo menekankan bahwa pemimpin sejati haruslah menjadi teladan yang baik, dan tidak melakukan tindakan yang merugikan atau tidak bermoral. Ia menegaskan bahwa sosok seperti ini tidak layak sebagai pemimpin yang harus diikuti oleh orang lain.