Prabowo Subianto menyampaikan tentang keberanian dan semangat perjuangan Cut Nyak Dien, seorang pahlawan nasional dari Aceh. Cut Nyak Dien lahir pada tahun 1848 di Lampadang Peukan Bada, Aceh Besar, dan menjadi pemimpin perang gerilya melawan penjajah Belanda.
Saat Belanda menyatakan perang kepada Aceh pada tahun 1873, wilayah Aceh Besar berhasil dikuasai oleh Belanda dan Cut Nyak Dien terpaksa mengungsi. Suaminya, Teuku Cek Ibrahim Lamnga, meninggal dalam upaya merebut kembali wilayah Aceh Besar. Namun, Cut Nyak Dien bersumpah untuk melanjutkan perjuangan dan pada tahun 1880, ia menikah untuk yang kedua kalinya dengan Teuku Umar, seorang pejuang Aceh.
Bergabungnya Cut Nyak Dien dalam kelompok perjuangan semakin meningkatkan semangat para pejuang Aceh. Mereka melanjutkan perlawanan dengan gerilya dan berhasil merebut kembali daerah Aceh Besar pada tahun 1884. Cut Nyak Dien juga melanjutkan perlawanan di daerah Meulaboh dan selama enam tahun, Belanda tidak berhasil menangkapnya.
Prabowo Subianto mengungkapkan kagumnya terhadap semangat, keberanian, dan keteguhan hati Cut Nyak Dien. Ia membuktikan bahwa perjuangan dapat dilakukan meskipun dengan keterbatasan, dan wanita Indonesia pun mampu memimpin gerakan perlawanan yang sangat efektif.
Sumber: https://prabowosubianto.com/pejuang-nasional-cut-nyak-dien/