Senin, 11 Desember 2023 – 07:51 WIB
Washington – Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan hampir 14 ribu butir amunisi tank senilai US$106,5 juta atau sekitar Rp1,6 triliun ke Israel. Kebijakan AS dilakukan tanpa tinjauan kongres.
“Israel telah meminta untuk membeli 13.981 peluru tank dan peralatan terkait,” kata Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Departemen Pertahanan AS, dalam pernyataan yang dikutip pada Senin, 11 Desember 2023.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken juga mengonfirmasi kepada Kongres tentang kondisi darurat di Israel yang memerlukan penjualan segera.
Langkah AS juga memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai gencatan senjata, dan telah berkomitmen terhadap keamanan Israel.
Menurut laporan Al Jazeera, peluru tank dari Amerika yang dikirim ke Israel merupakan inventaris Angkatan Darat AS. Amunisi peluru itu seperti selongsong peluru tank M830A1 High Explosive Anti-Tank Multi-Purpose with Tracer (MPAT) 120mm.
Amerika Serikat menggunakan otoritas darurat untuk mengizinkan penjualan 14 ribu peluru tank ke Israel tanpa tinjauan kongres. Departemen Luar Negeri AS menggunakan deklarasi darurat Undang-Undang Kontrol Ekspor Senjata untuk amunisi tank senilai $106,5 juta segera dikirim ke Israel.
Sebelumnya, Amnesty International melaporkan bahwa sistem panduan senjata buatan AS dipakai dalam dua serangan udara Israel di Gaza pada Oktober yang menewaskan 43 warga sipil. Israel juga menggunakan berbagai macam senjata dan amunisi Amerika. Namun, laporan Amnesty International merupakan salah satu upaya pertama untuk menghubungkan senjata buatan Amerika dengan serangan tertentu yang menyebabkan sejumlah besar warga sipil tewas.
