Minggu, 3 Desember 2023 – 22:36 WIB
Jakarta – Perdebatan terkait cawapres dalam Pilpres 2024 belakangan ini menjadi perhatian. Pasalnya, selama 5 kali debat capres-cawapres yang diadakan oleh KPU, tidak ada debat khusus cawapres. Hal ini menimbulkan reaksi dari masyarakat.
Ketua KPU Hasyim Asy’ari menyebut bahwa dengan adanya capres-cawapres, publik atau pemilih nantinya dapat melihat bagaimana kemampuan kerja sama dari pasangan calon tersebut. Pakar Komunikasi, Anthony Leong, mengatakan bahwa debat sebenarnya adalah instrumen komunikasi untuk beradu gagasan. Bagaimana para kandidat bisa menyampaikan gagasan mereka dalam waktu yang singkat. Dengan begitu, akan terlihat kecepatan dan ketepatan dalam berkomunikasi, tanpa berbelit-belit.
“Debat Capres-Cawapres jika dibedah adalah format tanya jawab dengan waktu yang sangat terbatas, bukan debat talk show di TV. Ada muatan gagasan yang harus disampaikan dalam waktu singkat,” ujar Anthony, Minggu 3 Desember 2023.
Menurutnya, dalam debat, mereka yang terbiasa dengan gaya langsung pada persoalan dan dianggap mampu menyampaikan akan lebih cocok untuk format tersebut. Dia menilai, hal ini dimiliki oleh Gibran Rakabuming Raka.
“Mas Gibran pernah debat di Pilwalkot Solo, dan performanya sangat baik karena kemampuan menjelaskan dan menyampaikan narasi dalam waktu yang singkat dan jelas adalah kelebihan dan keahlian beliau,” jelas Anthony.
Maka dalam format debat capres-cawapres, menurutnya kemampuan menyampaikan dengan gaya langsung pada persoalan akan lebih unggul, bukan mereka yang gaya bicaranya panjang dan deskriptif, apalagi minim substansi.
