Jumat, 1 Desember 2023 – 14:48 WIB
Jakarta – DPR terus memperhatikan dugaan kebocoran data pemilih Pemilu 2024 yang dimiliki KPU. Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera, menyesalkan adanya kebocoran data karena diduga diretas.
Politikus PKS itu mengingatkan KPU yang sudah dipercaya sebagai penyelenggara pemilu agar bisa menjaga data pemilih secara baik sehingga tidak bisa diretas oleh siapapun. “Jaga data pemilih, karena mahal harganya,” kata Mardani, Jumat, 1 Desember 2023.
Mardani menekankan, dugaan kebocoran data pemilih itu adalah masalah serius. Maka itu, ia menuturkan harus diselidiki oleh KPU dan jajaran lembaga negara lainnya.
“Ini masalah serius. Data itu mahal. Bisa digunakan untuk banyak hal. KPU mesti selidiki dengan seksama. Dan, mengumumkan hasil penyelidikannya dengan transparan,” jelas Mardani.
Pun, dia menambahkan, Komisi II DPR juga berencana memanggil KPU untuk meminta keterangan ihwal persoalan ini. Namun, ia belum bisa memastikan waktunya.
Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan pihaknya sudah menggandeng sejumlah pihak, di antaranya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Upaya itu untuk mengantisipasi kebocoran data pemilih Pemilu 2024.
Sementara, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan sudah melakukan analisis forensik digital sebagai langkah penanganan dalam dugaan kasus kebocoran data pemilih KPU. Upaya itu dilakukan BSSN untuk mencari penyebab dari dugaan kebocoran data tersebut.