Jumat, 17 November 2023 – 19:02 WIB
Jakarta – Pola lain dari komplotan pembunuhan karyawan mass rapid transit (MRT) berinisial DDY (38) terungkap. Mereka menggunakan atribut agama di profil media sosial Facebook.
Diketahui, pelaku dan korban berkomunikasi melalui Facebook untuk tujuan jual-beli mobil. Atribut agama dibuat pelaku dalam profilnya untuk membuat korban tidak curiga. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi.
“Penggunaan atribut agama, menggunakan pakaian muslim untuk meyakinkan korban bahwa ini memang bukan komplotan penipu, orang jahat, dan sebagainya,” katanya kepada wartawan, Jumat 17 November 2023.
Korban terjebak tipu daya untuk menjual mobilnya kepada para pelaku. Proses pembayaran dilakukan di salah satu apartemen pelaku di kawasan Jakarta Selatan. Kemudian, korban dibunuh.
“Hingga korban datang pada pukul 20.00 WIB di salah satu apartemen. Sesuai rencana, kemudian korban dibawa ke atas salah satu unit apartemen di Jakarta Selatan,” katanya.
Hengki menambahkan, tersangka R (29) adalah otak pembunuhan. Dia memiliki nama panggilan Rasul.
“Otak pelaku ini dengan nama panggilan itu Rasul. Seolah-olah mereka orang baik-baik yang ingin bertransaksi kendaraan. Sehingga untuk meyakinkan korban untuk datang dengan membawa surat-surat yang lengkap, bawa STNK, BPKB dan sebagainya,” katanya.
Sebelumnya, mayat pria tanpa identitas ditemukan mengapung di aliran Kanal Banjir Timur (KBT) Cakung, Jakarta Timur, Jumat siang, yang diduga korban pembunuhan.
Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Chandra ketika ditemui di lokasi penemuan mayat tersebut mengatakan, dugaan kematian mayat yang diperkirakan berusia 40 tahun itu karena dibunuh karena ada luka sayatan dan luka tusuk.
“Dugaan sementara pembunuhan karena ada luka sayatan di leher dan bagian dada mayat. Untuk luka di tangan kemungkinan perlawanan korban, tapi kami masih dalami,” kata Panji.
