Hasil survei terbaru yang berjudul ‘Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini’ yang dirilis oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia, mengungkapkan temuan terkait elektabilitas tiga bakal calon presiden (capres). Peneliti Utama Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa simulasi tiga nama bakal capres yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto tanpa figur cawares menghasilkan peningkatan elektabilitas Prabowo.
Dalam survei tersebut, Prabowo unggul dari rivalnya yaitu Anies dan Ganjar. Tercatat bahwa elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 40,6 persen, sedangkan Anies Baswedan sebesar 23,7 persen dan Ganjar Pranowo sebesar 27,8 persen. Burhanuddin menegaskan bahwa hasil survei tersebut menunjukkan bahwa Prabowo unggul dari kedua rivalnya dengan selisih yang signifikan.
Selain itu, dalam simulasi tiga pasangan capres-cawapres, pasangan Prabowo-Gibran juga mampu unggul dari rivalnya. Pasangan Prabowo-Gibran meraih elektabilitas sebesar 39,7 persen, diikuti oleh pasangan Ganjar-Mahfud MD sebesar 30 persen, dan pasangan Anies-Muhaimin Iskandar sebesar 24,4 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, menyatakan bahwa serangan terhadap Prabowo-Gibran tidak berdampak negatif dan malah membuat para pemilih dan pendukungnya semakin solid. Ia juga menekankan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran meningkat di tengah mencuatnya isu dinasti politik, pengkhianatan Presiden Jokowi kepada PDIP, dan keyakinan publik bahwa Jokowi mendukung Prabowo-Gibran.
Survei Indikator Politik dilakukan dalam kurun waktu 27 Oktober-1 November 2023 dengan jumlah sampel 1.220 orang yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki margin of error sekitar 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
