Rabu, 8 November 2023 – 10:41 WIB
Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sedang membangun ketahanan masyarakat melalui 7 program prioritas yang diharapkan dapat menciptakan sekaligus menguatkan kesadaran publik dan keterlibatan publik dalam upaya bersama penanggulangan terorisme.
Ketujuh program tersebut termasuk pemberdayaan perempuan, anak dan remaja, pembentukan Desa Siaga-Desa Damai, pembentukan Sekolah Damai, pembentukan Kampus Kebangsaan, pemenuhan hak dan pemberdayaan penyintas serta keluarga, terkait reintegrasi dan reedukasi mitra deradikalisasi serta keluarga, dan yang terakhir mengenai asesmen pegawai dengan tugas resiko tinggi.
“Program-program ini dapat membangun kesadaran publik dan keterlibatan publik, tentunya harus didukung dengan kekuatan nasional (multi stakeholders),” kata Kepala BNPT, Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel.
Agar ketujuh program ini pun berjalan dengan baik, BNPT membentuk Tim Ketahanan Masyarakat yang melibatkan organisasi masyarakat sipil. Kepala BNPT berpesan agar tim ini berorientasi pada hasil yang terwujudnya ketahanan masyarakat, terutama kelompok yang rentan terpapar radikalisme yaitu perempuan, anak, dan remaja.
“Susun timeline tindak lanjut agar dalam enam bulan ke depan hasilnya sudah bisa dilihat dan dirasakan,” jelasnya.
Ketahanan masyarakat dalam konteks penanggulangan terorisme mencakup pemahaman dan kesadaran tentang bahaya radikalisme dan terorisme, serta kemampuan untuk mengidentifikasi, melaporkan, dan merespon tanda-tanda potensial dari aktivitas terorisme.
Ketujuh program yang berkaitan dengan ketahanan masyarakat ini juga merupakan implementasi dari Perpres nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024 (RAN PE) dengan menekankan pada keterlibatan menyeluruh pemerintah dan masyarakat.
Halaman Selanjutnya
Source: VIVAnews/Muhamad Solihin
