PT Surveyor Indonesia (SI) bekerja sama dengan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) melakukan penjurian pada 10 Kabupaten yang lolos program I-SIM For Regencies.
I-SIM for Regencies adalah program inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan integrasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam ekosistem SDGs Indonesia di tingkat Kabupaten. Salah satu peserta, Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Cakra Amiyana, menyampaikan presentasinya di hadapan para juri.
Pemerintah Kabupaten Bandung sangat peduli dengan isu-isu lingkungan dan berkomitmen untuk mengoptimalkan pembangunan daerah, kearifan lokal, dan lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah kabupaten mengangkat program ‘Kampung Bedas’ atau Bebenah Desa Sejahtera. Program ini merupakan program terpadu yang melibatkan berbagai sektor dengan berbasis partisipasi masyarakat dan kearifan lokal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut Cakra Amiyana, Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, desa merupakan pelaku utama dalam pembangunan berwawasan lingkungan. Maka dari itu, program Kampung Bedas bertujuan untuk menciptakan desa atau kelurahan yang mandiri dalam mengelola permasalahan dan potensi yang ada di wilayahnya. Program ini juga turut mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), seperti mengurangi kemiskinan, menciptakan pekerjaan yang layak, mengurangi kesenjangan sosial, serta mendorong pembangunan kota dan pemukiman yang berkelanjutan.
Hingga saat ini, sudah ada 55% dari 155 desa atau kelurahan di Kabupaten Bandung Barat yang telah mengikuti program Kampung Bedas. Program ini telah memberikan manfaat seperti berdirinya unit bank sampah, perkembangan lokasi wisata edukasi, serta munculnya pahlawan lokal yang aktif terlibat dalam membangun desa mereka. Selain itu, program ini juga berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca melalui program kampung iklim.
Pengembangan desa ini juga didukung oleh penyertaan dana desa dan penyaluran anggaran dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Pemerintah Kabupaten yakin bahwa program Kampung Bedas dapat menjadi program berkelanjutan karena adanya gerakan ekonomi di dalamnya. Program ini menciptakan sirkular ekonomi yang memberikan tambahan pendapatan bagi daerah.