Sabtu, 28 Oktober 2023 – 16:16 WIB
Setidaknya 200 orang Yahudi pro-Palestina melakukan demonstrasi di Kota New York pada Jumat malam, 27 Oktober 2023, setelah mereka menduduki Grand Central untuk menuntut gencatan senjata. Demonstrasi ini dilakukan sebagai respons terhadap kampanye pengeboman yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan meningkatnya operasi darat.
Penyelenggara demonstrasi, kelompok Jewish Voice for Peace, menggambarkan diri mereka sebagai organisasi anti-Zionis Yahudi progresif terbesar di dunia, yang sebagian besar anggotanya adalah orang Yahudi.
Para demonstran duduk di ruang utama stasiun Manhattan dan menuntut gencatan senjata dengan teriakan “Tidak ada lagi senjata, tidak ada lagi perang”. Mereka mengatakan bahwa gencatan senjata adalah tujuan utama mereka.
Video dan foto-foto dari demonstrasi tersebut menunjukkan bentrokan antara demonstran dan polisi. Sejumlah demonstran ditangkap oleh polisi.
Suara Yahudi untuk Perdamaian mengeluarkan pernyataan mengenai maksud protes mereka. Mereka menyebutkan bahwa dalam dua minggu terakhir, lebih dari 7.000 warga Palestina dan 1.400 warga Israel tewas akibat konflik ini. Mereka menekankan bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa adalah melalui gencatan senjata segera.
Sebelumnya, ribuan demonstran pro-Palestina juga melakukan protes di New York. Walikota Eric Adams mengatakan bahwa lebih dari 200 orang ditangkap dalam lebih dari 100 demonstrasi yang dilakukan di kota ini.
Komunitas Yahudi di New York juga diimbau untuk menghindari unjuk rasa yang direncanakan di Brooklyn karena alasan keamanan.
Suara Yahudi untuk Perdamaian juga telah menduduki gedung Kongres AS sebagai bagian dari protes mereka untuk menuntut gencatan senjata di Gaza. Kelompok ini mengenakan kaos hitam bertuliskan “Yahudi katakan gencatan senjata sekarang” dan “(Israel) Bukan atas nama kami”.
