Kamis, 26 Oktober 2023 – 18.36 WIB
Jakarta – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso, menjelaskan tentang kabar bahwa BRI akan melepas kepemilikan saham (divestasi) di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Dia menjelaskan bahwa rencana divestasi ini tidak mendesak dilakukan, kecuali untuk mengoptimalkan portofolio bisnis.
Baca Juga :
BRI Cetak Laba Rp 44,21 Triliun di 9 Bulan Pertama 2023, Tumbuh 12,47% YoY
“Ini hanya bagian dari pengoptimalan portofolio, jadi tidak mendesak,” kata Sunarso dalam acara Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2023.
Baca Juga :
IHSG Ditopang Pertumbuhan Kredit Perbankan, Cek Saham-saham Potensial Ini
Dia justru menegaskan bahwa BRI akan tetap fokus pada dua hal terkait kepemilikan saham BRI sebesar 15 persen di BSI tersebut.
“Yaitu bahwa valuenya harus optimal bahkan maksimal, dan governancenya harus terpenuhi,” ujarnya.
Baca Juga :
IHSG Dibayangi Koreksi Wajar Hari Ini, Cek Saham-saham yang Berpotensi Cuan
Karenanya, Sunarso menegaskan bahwa tidak ada kebutuhan mendesak untuk melakukan divestasi saham BRI di BSI tersebut. Meskipun di sisi lain, dia juga mengakui bahwa langkah divestasi ini akan menguntungkan kedua belah pihak.
Dia berharap BSI dapat mendapatkan mitra strategis yang memberikan nilai tambah, dan BRI juga dapat mengembangkan perusahaannya meskipun bukan dalam industri perbankan syariah.
“Jika kita melakukan divestasi, diupayakan agar BSI mendapatkan strategic partner yang memberikan nilai tambah, bukan seperti sekarang yang pemegang sahamnya sama, Himbara-Himbara juga,” kata Sunarso.
“Jika dapat strategic partner yang dapat memberikan nilai tambah lebih, itu baik untuk BSI dan kita semua,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
“Jika kita melakukan divestasi, diupayakan agar BSI mendapatkan strategic partner yang memberikan nilai tambah, bukan seperti sekarang yang pemegang sahamnya sama, Himbara-Himbara juga,” kata Sunarso.