Jumat, 27 Oktober 2023 – 01:02 WIB
Medan – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat sudah 1.700 pelaku korupsi ditangkap di Indonesia. Selanjutnya, mereka diadili dan dihukum. Namun, meskipun jumlah pelaku yang ditangkap begitu besar, korupsi di Indonesia belum bisa diatasi sepenuhnya.
Baca Juga :
Pria di Deliserdang Dibakar Hidup-hidup Gegara Dituduh Curi HP, Polisi Buru Pelaku
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron dalam acara pembukaan Roadshow Bus KPK 2023 di Kota Medan, Sumatera Utara pada Kamis, 26 Oktober 2023. Nurul Ghufron menjelaskan bahwa penindakan saja tidak cukup untuk mengatasi masalah korupsi. Oleh karena itu, KPK berusaha memperkuat sistem pelayanan masyarakat di pemerintahan untuk mempersempit ruang gerak koruptor.
Baca Juga :
Polri Diminta Profesional Usut Perkara Korupsi
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron saat hadiri roadshow bus KPK di Kota Medan.
Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron saat hadiri roadshow bus KPK di Kota Medan.
Baca Juga :
Mentan Amran Minta ada Pegawai KPK Berkantor di Kementan, Awasi Pembangunan Pertanian
Namun, program tersebut juga belum dapat mengatasi masalah secara keseluruhan. Saat ini, KPK berupaya untuk meningkatkan integritas individu. “Budaya korupsi muncul karena pelaku cinta pada harta, bukan pada orang atau bangsa. Ketika sudah mencintai harta, mereka rela melakukan apa saja untuk mendapatkannya,” ujar Nurul Ghufron.
Nurul Ghufron berharap semangat yang dihadirkan dalam acara ini dapat terus diteruskan ke kabupaten/kota untuk membudayakan gerakan antikorupsi. Menurutnya, kegiatan ini harus terus dilakukan secara berkelanjutan untuk menciptakan generasi yang benar-benar bersikap antikorupsi.
“Kami berharap semangat ini tidak berhenti di sini, tapi terus diteruskan hingga ke kabupaten/kota dan dilakukan secara terus-menerus,” kata Nurul Ghufron.
Sementara itu, Pj Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin, terus mendorong terciptanya budaya antikorupsi di Indonesia. Hal ini merupakan langkah utama dalam mencegah tindakan korupsi. Salah satunya adalah melalui pendidikan yang terus-menerus, dengan menanamkan rasa malu dan pemahaman bahwa tindakan korupsi adalah salah.
“Jika kita mencari akar masalahnya, korupsi telah menjadi budaya. Oleh karena itu, kita perlu mengubah budaya tersebut menjadi budaya antikorupsi,” kata Hassanudin.
Namun, menurut Hassanudin, mengubah budaya bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, gerakan antikorupsi harus terus-menerus didorong.
Acara Roadshow Bus KPK ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Terdapat berbagai stan yang disajikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, KPK, dan lembaga terkait dalam pemberantasan korupsi.
Halaman Selanjutnya
Nurul Ghufron berharap semangat yang dihadirkan dalam acara ini dapat terus diteruskan ke kabupaten/kota untuk membudayakan gerakan antikorupsi. Menurutnya, kegiatan ini harus terus dilakukan secara berkelanjutan untuk menciptakan generasi yang benar-benar bersikap antikorupsi.