berita harian terupdate prabowo subianto humanis, tegas, berani
Berita  

Gibran Sebaiknya Mengundurkan Diri dari PDIP demi Etika

Jakarta – Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani mengatakan bahwa Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sebaiknya mundur sebagai kader atau anggota PDI Perjuangan. Sebab, Gibran daftar sebagai calon wakil presiden bersama Prabowo Subianto.

“Secara etis, harusnya Gibran mengajukan pengunduran diri dari partainya (PDIP),” kata Saiful Mujani melalui keterangannya pada Kamis, 26 Oktober 2023.

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDI Perjuangan, begitu kader bergabung dengan partai lain untuk maju dalam pemilihan, otomatis keluar tanpa harus diperintahkan keluar.

“Namun, yang menarik adalah bahwa Gibran melangkah secara formal menjadi calon wakil presiden melalui Partai Golkar,” ujarnya.

Selain itu, Saiful menyebut majunya Gibran yang merupakan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menimbulkan kontroversi karena maju sebagai calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo pada Pemilu Presiden 2024.

“Gibran masih sangat muda. Menjadi walikota baru dua tahun. Bahkan untuk memenuhi syarat maju sebagai cawapres juga kontroversial,” ungkapnya.

Apalagi, kata dia, pencalonan Gibran didahului oleh judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK), yang membolehkan warga berusia di bawah 40 tahun sejauh memiliki pengalaman kepala daerah atau elected official bisa menjadi cawapres.

“Maka dari itu, Saiful mengatakan masuknya Gibran dengan adanya proses kontroversi Mahkamah Konstitusi berdampak negatif kepada Prabowo pada Pemilu Presiden 2024. Di mana, kata dia, ada peraturan perundangan yang diubah hanya untuk melayani kepentingan Gibran,” ungkapnya.

Memang, saat ini sudah dibentuk Dewan Kehormatan Mahkamah Konstitusi untuk memeriksa proses tersebut. Dengan dibentuknya Dewan Kehormatan, ia berharap sudah mengindikasikan keputusan membolehkan calon di bawah 40 tahun dengan ketentuan pengalaman sebagai elected official, mengindikasikan di sana ada kontroversi atau ada proses yang tidak normal.

“Namun, juga ada yang berpandangan bahwa pasangan ini menarik karena ada gap usia yang sangat jauh. Bisa disebut sebagai pasangan inklusif, antara generasi baby boomers dan millennial,” pungkasnya.